Arsitek - Arsitektur, mengembangkan rumah tinggal pada rumah sederhana. Arsitektur, rumah dan manusia merupakan rangkaian pembentukan arsitektur bagi manusia. Manusia adalah makhluk yang plastis. Menurut Perkembangan zaman, dalam berinteraksi dengan lingkungan, manusia memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan cara mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki lingkungan (biasanya disebut kemampuan aloplastis) atau sebaliknya, manusia menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungannya tanpa mengubah atau memperbaiki lingkungan (biasanya disebut kemampuan autoplastis). Demikian pula dalam hal pemenuhan kenyamanan memiliki rumah dan mengembangkan rumahnya.
Pada kondisi keterbatasan dana yang dimiliki, seseorang akan membeli rumah pada kondisi minimal yang masih dapat diterima. Namun bila kemampuannya meningkat, dia akan mengubah dan mengembangkan rumahnya sesuai dengan kebutuhan, keinginan dan kemampuannya.
Pembangunan bertahap ini tentu saja tetap harus memperhatikan faktor pencahayaan, penghawaan dan pemandangan agar kenyamanan di dalam rumah dapat terwujudkan. Sering kali terjadi ketika seseorang telah mengembangkan rumahnya sedemikian rupa, pada akhirnya ada sedikit kekecewaan. Hasil akhirnya tidak sesuai denga keinginannya dan bahkan menjadi menjadi tidak nyaman sehingga pengembangan berikutnya terpaksa dilakukan dengan cara bongkar pasang yang boros tenaga dan biaya. Hal ini terjadi antara lain karena keterbatasan pengetahuan arsitektur bangunan.
Agar pembangunan dapat dilakukan dengan benar, terkontrol pada setiap tahapnya maka perlu satu rancangan induk pengembangan dari rumah anda. Dalam hal ini peran serta seorang arsitek mutlak diperlukan untuk memberikan masukan saran serta usulan pengembangan yang optimal namun hemat tenaga dan biaya serta memenuhi keinginan pemilik rumah.
Abraham Maslow, seorang ahli psikologi membagi tingkat kebutuhan manusia menjadi 5 jenjang, antara lain: kebutuhan fisik, kebutuhan rasa aman, kebutuhan kelompok (sosial), kebutuhan penghargaan, kebutuhan aktualisasi diri. Dalam hal pemunuhan kebutuhan tempat tinggal juga dipengaruhi oleh tingkat kebutuhan manusia seperti diatas. Konsekuinsinya, semakin tinggi tingkat kebutuhan yang harus dipenuhi akan semakin banyak faktor yang perlu dipikirkan. Bagi kalangan masyarakat menengah ke bawah yang penghasilannya terbatas, rumah mungkin lebih merupakan tempat untuk melaksanakan kehiatan hidup sehari-hari dan tempat berlindung sehingga permasalahan terbesar yang dihadapi adalah pemenuhan kebutuhan ruang.
Bagi masyarakat menengah ke atas, rumah tinggal bukan hanya sebagai wadah untuk melangsungkan kegiatan keluaega dan tempat berlindung namun juga sebagai sarana untuk menunjukkan kelas sosial, keberhasilan, bahkan menunjukan status serta jati dirinya sehingga yang perlu difikirkan adalah faktor keindahan, kemewahan dan kemegahan disamping faktor kenyamanan.
Pada tingkat ini setiap bagian rumah dapat berkembang sangat luas, baik segi kuantitas maupun kualitas. Pada akhirnya, sejauh apa suatu rumah dapat dikembangkan? Kembali lagi pada apresiasi penghuni rumah serta kemampuan finansialnya. Untuk mendapatkan desain rumah idaman yang sesuai dengan budget anda silahkan hubungi kami. Arsitek yang berdomisili di Surabaya.
Pada kondisi keterbatasan dana yang dimiliki, seseorang akan membeli rumah pada kondisi minimal yang masih dapat diterima. Namun bila kemampuannya meningkat, dia akan mengubah dan mengembangkan rumahnya sesuai dengan kebutuhan, keinginan dan kemampuannya.
Pembangunan bertahap ini tentu saja tetap harus memperhatikan faktor pencahayaan, penghawaan dan pemandangan agar kenyamanan di dalam rumah dapat terwujudkan. Sering kali terjadi ketika seseorang telah mengembangkan rumahnya sedemikian rupa, pada akhirnya ada sedikit kekecewaan. Hasil akhirnya tidak sesuai denga keinginannya dan bahkan menjadi menjadi tidak nyaman sehingga pengembangan berikutnya terpaksa dilakukan dengan cara bongkar pasang yang boros tenaga dan biaya. Hal ini terjadi antara lain karena keterbatasan pengetahuan arsitektur bangunan.
Agar pembangunan dapat dilakukan dengan benar, terkontrol pada setiap tahapnya maka perlu satu rancangan induk pengembangan dari rumah anda. Dalam hal ini peran serta seorang arsitek mutlak diperlukan untuk memberikan masukan saran serta usulan pengembangan yang optimal namun hemat tenaga dan biaya serta memenuhi keinginan pemilik rumah.
Abraham Maslow, seorang ahli psikologi membagi tingkat kebutuhan manusia menjadi 5 jenjang, antara lain: kebutuhan fisik, kebutuhan rasa aman, kebutuhan kelompok (sosial), kebutuhan penghargaan, kebutuhan aktualisasi diri. Dalam hal pemunuhan kebutuhan tempat tinggal juga dipengaruhi oleh tingkat kebutuhan manusia seperti diatas. Konsekuinsinya, semakin tinggi tingkat kebutuhan yang harus dipenuhi akan semakin banyak faktor yang perlu dipikirkan. Bagi kalangan masyarakat menengah ke bawah yang penghasilannya terbatas, rumah mungkin lebih merupakan tempat untuk melaksanakan kehiatan hidup sehari-hari dan tempat berlindung sehingga permasalahan terbesar yang dihadapi adalah pemenuhan kebutuhan ruang.
Bagi masyarakat menengah ke atas, rumah tinggal bukan hanya sebagai wadah untuk melangsungkan kegiatan keluaega dan tempat berlindung namun juga sebagai sarana untuk menunjukkan kelas sosial, keberhasilan, bahkan menunjukan status serta jati dirinya sehingga yang perlu difikirkan adalah faktor keindahan, kemewahan dan kemegahan disamping faktor kenyamanan.
Pada tingkat ini setiap bagian rumah dapat berkembang sangat luas, baik segi kuantitas maupun kualitas. Pada akhirnya, sejauh apa suatu rumah dapat dikembangkan? Kembali lagi pada apresiasi penghuni rumah serta kemampuan finansialnya. Untuk mendapatkan desain rumah idaman yang sesuai dengan budget anda silahkan hubungi kami. Arsitek yang berdomisili di Surabaya.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar